aktivisindonesia
jasmerah.
jangan sampai
melupakan sejarah.
Muhammad Raynan Rizky Akbar atau yang lebih akrab disapa Raynan adalah seorang Aktivis dan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya yang saat ini sedang menjabat sebagai Menteri Aksi Kajian dan Propaganda di Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
tokoh pergerakan Indonesia.
tombak pergerakan.
Pergerakan di Indonesia penting sebagai sarana rakyat untuk menyuarakan aspirasi, melawan ketidakadilan, dan mendorong perubahan. Sejak masa penjajahan hingga kini, pergerakan menjadi kekuatan utama dalam memperjuangkan kemerdekaan, keadilan, dan kemajuan bangsa.
demokrasi : kedaulatan di tangan rakyat.
sejarah pergerakan Indonesia.
"dari kubur suaraku akan lebih keras dari pada di bumi"
- tan malaka
artikel ini dibuat dengan tujuan edukasi dan media untuk napak tilas tentang perjalanan leluhur kita selama memperjuangkan bumi pertiwi yang kita cintai ini. oleh karena itu sebagai generasi penerus, penerima tongkat estafet perjuangan, sudah semestinya kita kobarkan kembali semangat pendahulu yang membuat kita berada di zona nyaman yang kita rasakan sekarang.
aktivisindonesia - PROFIL PENULIS

Muhammad Raynan Rizky Akbar atau yang lebih akrab disapa Raynan adalah seorang Aktivis dan Mahasiswa yang kini menjabat sebagai Menteri Aksi Kajian dan Propaganda (AKSPRO) Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Ia merupakan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Jurusan Kedokteran. Sejak tahun 2023, Raynan merupakan Mahasiswa yang aktif dalam berbagai Pergerakan dan Aksi Massa. Salah satunya adalah Aksi Protes Revisi UU TNI dimana Ia berperan sebagai inisiator pergerakan untuk Kontingen Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
catatan pergerakanku //
bagiku menjadi seorang demonstran bukan hanya masalah menyuarakan mereka yang tidak didengar, pun bukan hanya masalah mewakili mereka yang tidak bisa hadir. bagiku, menjadi seorang demonstran adalah panggilan nurani kepada setiap insan yang masih memiliki empati terhadap kondisi negri yang ia cintai. memang, ada banyak cara untuk menyatakannya, satu hal yang pasti, aksi massa adalah salah satu manifestasi seni berekspresi yang paling indah.
22 Mei 2024 #TolakKenaikanUKT adalah salah satu aksi demonstrasi paling awal yang pernah aku ikuti. hari itu kami mendesak rektorat untuk mengubah beberapa keputusan salah satunya adalah UB yang mengelompokkan 12 (dua belas) golongan UKT untuk mahasiswa baru 2024. dengan keterangan, UKT terendah mulai Rp 500 ribu dan tertinggi Rp 33,7 juta. Sementara pada 2023, UB membagi UKT menjadi 8 (delapan) golongan. aksi demonstrasi sempat berjalan rusuh terutama ketika massa memaksa masuk gedung rektorat yang dipicu oleh perwakilan rektor yang tidak segera turun untuk melakukan audiensi.

23 Agustus 2024 aku berpartisipasi kembali dalam aksi demonstrasi #KawalPutusanMK. hingga sekarang, aksi massa ini mungkin adalah yang terbesar dari seluruh aksi massa yang pernah aku ikuti. terhitung kurang lebih 10 ribu demonstran dari seluruh lapisan masyarakat baik civitas akademika, buruh, individu merdeka maupun berlembaga turun ke jalan demi menyampaikan aspirasi mereka. aksi ini sendiri dilaksanakan akibat keputusan DPR RI yang tiba-tiba membahas revisi UU Pilkada usai keluarnya keputusan MK untuk menetapkan batas usia pencalonan kepala daerah minimal 30 tahun, saat ditetapkan sebagai calon.


18 Februari 2025 #SaatnyaKatakanCukup adalah aksi massa pertama yang pernah kukoordinir. sebagai Koordinator aksi, aku bertanggung jawab untuk memastikan keamanan dan keselamatan seluruh demonstran yang berasal dari Medical Complex (aliansi Kastrat FK, FKG, dan FIKES). aksi demonstrasi ini dilaksanaan sebagai bentuk respons akibat kebijakan pemerintah yang melakukan efisiensi anggaran dana di hampir seluruh sektor termasuk pendidikan dan kesehatan.

19 Maret 2025 adalah aksi kedua yang kukoordinir. aksi ini dilaksanakan sebagai wadah aspirasi dan edukasi masyarakat pasca pengesahan RUU TNI yang dibahas bersama DPR dalam sidang 30 menit. aksi dengan tagar #TolakRUUTNI ini dilaksanakan sebanyak dua kali. pada rangkaian pertama, aksi berjalan dengan kondusif dan damai. sedangkan pada rangkaian kedua tepatnya pada tanggal 23 Maret 2025 berjalan ricuh dan dipenuhi konflik vertikal. setidaknya 10 orang menjadi korban kekerasan dari aparat baik luka berat maupun luka ringan. hal ini jelas merupakan suatu tindakan yang mencederai demokrasi.